Menyadari bagaimana pentingnya pendidikan politik bagi para pemuda Balikpapan, Kesbangpol bersama dengan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum mengadakan kegiatan pengembangan literasi politik melalui Forum Perempuan di Swiss-Belhotel Balikpapan (28/8).
Pendidikan politik adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang demokratis dan partisipatif. Literasi politik merupakan kemampuan individu untuk memahami, menganalisis, dan berpartisipasi dalam proses politik. Hal ini penting agar warga negara dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih pemimpin, memahami kebijakan pemerintah, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Sayangnya, literasi politik seringkali terabaikan, terutama di kalangan pemuda. Keterlibatan Kesbangpol dalam forum ini memberikan kontribusi berarti dalam memperluas wawasan politik, terutama di kalangan pemuda. Kegiatan ini diisi dengan pemaparan lima materi yang terbagi menjadi dua sesi.
Sesi pertama dengan materi “Pemilu dan Demokrasi”, Peran Pemuda dalam Pemilu”, dan “Peran Media Sosial dalam Pemilu”. Ketiga materi ini dibawakan langsung oleh Anggota DPR RI, Kaban Kesbangpol Kota Balikpapan, dan Erik Kurniawan (SPD). Sesi pertama ini memberikan penggambaran secara umum bagaimana pemilu dan demokrasi di Indonesia berlangsung.
Kemudian, lewat materi yang disampaikan oleh Kaban Kesbangpol dan Erik Kurniawan, peserta memahami apa peran mereka dan media sosial dalam keberlangsungan pemilu serta demokrasi.
Setelah selesai, paparan materi masuk lebih dalam kepada inti dari diadakannya kegiatan literasi politik ini yaitu tentang “Penyelenggaraan Pemilu Serentang tahun 2024” dan “Urgensi Partisipasai Politik dalam Pemilu”. Kedua materi ini dipaparkan langsung oleh Ketua KPU Kota Balikpapan dan Mangara Maidlando Gultom, S.H., M.H. (Dosen Univ. Balikpapan).
Partisipasi Kesbangpol dalam pengembangan literasi politik melalui Forum Pemuda telah menghasilkan hasil positif. Mereka yang tadinya merasa asing dengan politik kini merasa lebih percaya diri dalam berbicara dan berpartisipasi. Mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara.
Adapun kegiatan ini dihadiri oleh 200 orang yang terdiri dari unsur Pengurus OSIS SMA, Pramuka, Purna Paskibra, Kader Pemuda Partai Politik, Anggota Pemuda dari (FKUB), Anggota Pemuda dari (FKDM), Anggota Pemuda dari (FPK) dan Kaum Pemuda Marjinal.